Sabtu, 20 November 2010

Artikel Kesetiakawanan (bencana alam)

Merajut Kesetiakawanan Sosial saat Bencana

Oleh Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri
JAKARTA-Indonesia dikenal sebagai daerah rawan bencana. Bencana mengakibatkan dampak terhadap kehilangan manusia, harta benda, dan kerusakan prasarana dan sarana. Oleh karena itu, diperlukan penanggulangan bencana. Penanggulangan bencana merupakan satu rangkaian kegiatan yang bersifat preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif, yang harus diselenggarakan secara koordinatif, komprehensif, serentak, cepat, dan akurat melibatkan lintas sektor dan lintas wilayah sehingga memerlukan Koordinasi berbagai instansi terkait dengan penekanan pada kepedulian publik, dan mobilisasi masyarakat. Seluruh sistem, pengaturan, organisasi, rencana, dan program yang berkaitan dengan hal-hal inilah yang disebut penanggulangan bencana.
Penanggulangan bencana merupakan bagian integrasi dari pembangunan nasional, yakni serangkaian kegiatan penanggulangan bencana sebelum, pada saat maupun sesudah terjadinya bencana. Selama ini dirasakan ada beberapa kelemahan, baik dalam pelaksanaan penanggulangan bencana maupun yang terkait dengan payung hukum. Sebab, sejak Indonesia merdeka, belum ada undang-undang yang secara khusus mengatur tentang penanganan bencana.
Agar menjadi efektif, penanggulangan bencana harus melibatkan semua sektor, termasuk sektor nonpemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, melibatkan semua tingkatan masyarakat dari tingkat nasional tertinggi sampai ke desa terkecil. Guna menghindarkan dan mengurangi kerugian yang sangat besar, maka diperlukan upaya penanggulangan sejak dari pencegahan, mitigasi, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Mencermati itu, telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dan ditempatkan pada Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 66 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4723, yang pada prinsipnya mengatur tahapan penanggulangan bencana meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pascabencana, sehingga penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terencana, terkoordinasi, dan terpadu.
Pengawasan terhadap seluruh kegiatan penanggulangan bencana dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat pada setiap tahapan bencana agar tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan dana penanggulangan bencana.
Dalam Pasal 5 Bab III Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 disebutkan, pemerintah dan pemerintah daerah menjadipenanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Sedangkan Iai .ii 111 .is.il 6 dijelaskan, tanggung jawab pemerintah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi a. pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan; b. perlindungan masyarakat dari dampak bencana; c. penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan standar pelayanan minimum; d. pemulihan kondisi dari dampak bencana; e. pengalokasian anggaran bencana dalam anggaran pendapatan dan belanja .negara yang memadai; f. pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai, dan g. pemeliharaan arsip/dokumen otentik dan kredibel dari ancaman dan dampak bencana.
Sementara itu. memperhatikan kejadian bencana alam gempa bumi di Pulau Pagai Selatan. Kep. Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, pada tanggal 25 Oktober 2010, berdasarkan informasi dari media dilaporkan bahwa kejadian bencana ajam gempa bumi dan tsunami di Pulau Pagai Selatan tersebut, hingga tanggal 27 Oktober 2010, telah berdampak meninggal sebanyak 108 orang dan hilang 502 orang.
Bantuan tahap awal Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Sumatera Barat ke Kep. Mentawai berupa mie instant (10 ribu bungkus); beras ( 3 ribu kg); tenda pleton (2 unit); family kit (50 paket); kit ware (50 paket); tikar (100 lembar); kain sarung (300 potong); dan alat dapur lapangan (1 unit).
Bantuan Kemensos dari gudang pusat tanggal 26 Oktober 2010 meliputi sardencis
(35 ribu kaleng); kecap manis (6 ribu botol); sambal pedas (6 ribu botol); minyak goreng (1000 botol); dan tacpack (1 unit). Sedangkan pada tanggal 27 Oktober 2010 mengirimkan bantuan tanggap darurat melalui Bandara Soekarno-Hatta bersama dengan BNPB berupa tenda family (30 unit); tenda regu (15 unit); tenda pengungsi (5 unit); sarden (7 ribu kaleng); kecap manis (1.200 botol); sambal pedas (1.200 botol), dan minyak goreng (200 botol).
Anggota Tagana Sumatera Barat yang sudah berada di lokasi bencana sebanyak 30 personel. Saat ini Posko Kemensos terus- memantau perkembangan bencana gempa bumi di Kep. Mentawai selama 1 x 24 jam melalui akses (021) 3108000 fasimili (021) 3108146 email pusdalops.tagana@gmail.com
Adapun dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi yang meletus, pada tanggal 26 Oktober, Mensos memberikan bantuan darurat berupa uang sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) yang diserahkan oleh Wapres Boediono kepada bupati Sleman. Kebutuhan tersebut disesuaikan dengan penetapan status Merapi pada awal fase Awas Merapi yang disamakan dengan kondisi tanggap darurat selama 14 hari.
Penanggulangan bencana ini merupakan bagian dari kesetiakawanan sosial yang harus diperhatikan oleh semua pihak. Tidak hanya pemerintah. Peran pihak swasta dan masyarakat luas dibutuhkan agar kesetiakawanan sosial ini kuat dan menjadi rajutan saling tolong menolong kepada saudara-saudara sebangsa yang tertimpa bencana dan membutuhkan uluran tangan.


Kamis, 28 Oktober 2010

SOSIOLOGI (Ilmu Sosial Dasar)

Nama: Pratiwi Khoiriyah
Kelas : 2SA02
NPM  : 12609398




1. Jelaskan pengertian sosiologi menurut pandangan saudara, berdasarkan pendapat-pendapat tentang sosiologi dari beberapa pendapat pakar sosiologi yang telah kalian pelajari?

Sosiologi adalah suatu ilmu kemasyarakatan yang mempelajari tentang proses-proses sosial dan struktur sosial termasuk perubahan sosial. Sosiologi juga mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu dan membahas tentang berbagai macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral).
 jadi secara garis besar, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan individu lain dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.


2. Jelaskan mengapa sosiologi dikategorikan dalam kelompok ilmu sosial ?

Sosiologi dapat di kategorikan sebagai kelompok ilmu sosial karena sosiologi mempelajari tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat luas baik dari individu maupun kelompok. Sedangkan sosiologi adalah sutu ilmu kemasyarakatan yang mempelajari aspek-aspek social. Jadi sosiologi termasuk kedalam kategori ilmu social karena sama-sama membahas tentang masyarakat dan bagian-bagian yang termasuk didalamnya.


3. Jelaskan perbedaan bahasan antara sosiologi dengan ekonomi, atau ilmu politik yang juga termasuk didalam lingkup ilmu – ilmu sosial.

Pada dasarnya ilmu sosial mempunyai obyek yg sama, yaitu masyarakat. Masyarakat merupakan kumpulan individu yang tinggal dalam suatu wilayah yang membentuk suatu komunitas didalam kehidupan sosial. Kumpulan individu yang membentuk komunitas tersebut  memiliki karateristik yangg berbeda-beda.
                Disini Ilmu social berperan untuk mencoba memahami, meneliti, dan menemukan perbedaan antara interaksi individu dalam masyarakat dan interaksi masyarakat dengan masyarakat lainnya. Ternyata perbedaannya terletak pada sudut pandang yang digunakan pada  masing-masing ilmu social.

1.       ilmu sosiologi: ilmu ini mempelajari tentang struktur sosial, lembaga sosial, lapisan sosial, perubahan sosial, interaksi social, mobilitas sosial dan dernisasi.
2.      Ilmu ekonomi:  mempelajari tentang kehidupan individu dan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidup mereka. Usaha tersebut. merupakan usaha manusia dalam memproduksi, mendistribusikan dan mengkonsumsi barang dan jasa yang terbatas dalam masyarakat.
3.      Ilmu politik: mempelajari tentang hak dan wewenang, kekuasaan, proses pembuatan keptusan dalam masyarakat serta konflik serta konflik yang terjadi karena distribusi dan alokasi barang dan jasa yang dianggap memiliki nilai oleh masyarakat menjadi tidak seimbang.




4. Sebutkan dan jelaskan empat sifat dari ilmu pengetahuan secara terperinci.

1.       bersifat empiris: maksutnya adalah sosiologi didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti susunan yang berhubungan dengan panca indera manusia, yang dialaminya dalam kehidupan sosial. Sedangkan penalaran berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional.
2.      bersifat teoritis: yaitu ilmu sosial tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi atau penelitian. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat hingga menjadi teori.
3.      bersifat komulatif: berarti teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar-dasar teori  yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang sudah lama, hingga menjadi baik atau dapat mencapai kesempurnaan.
4.      bersifat Non-Etis: ini berarti sosiologi dalam usahanya menggambarkan dan menjelaskan masyarakat atau individu sama sekali tidak bermaksud untuk menanyakan apakah masyarakat dilihat dari segi moral baik atau tidak


5. Obyek dari sosiologi adalah masyarakat. Coba jelaskan masyarakat dari sudut pandang yang bagaimana yang menjadi obyek dari sosiologi?

Obyek sosiologi dari sudut pandang masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut, yaitu sudut structural dan sudut dinamika :

1.       Sudut structural: dinamakan pula struktur sosial, yaitu keseluruhan keterkaitan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu: kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial.

2.      Sudut dinamika: yaitu apa yang disebut proses sosial dan perubahan sosial. Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Dengan kata lain proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila individu-individu dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dengan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau sesuatu yang terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.


6. Masyarakat sebagai suatu system yang terwujud dari kehidupan bersama manusia, tentunya memiliki ciri-ciri pokok agar dapat disebut sebagai suatu masyarakat. Sebutkan ciri-ciri dari masyarakat tersebut?
  1. Manusia yang hidup bersama
Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmu sosial khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
  1. Bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama.
  2. Adaya kesadaran bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan.

7. untuk mempelajari obyeknya, sosiologi memiliki metode-metode atau cara kerja yang dapat dipakai, diantaranya adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Jelaskan kedua metode tersebut, serta bagaimana penerapannya untuk mempelajari sosiologi?

Dalam penelitian sosiologi, kita menggunakan dua metode, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode Kualitatif
Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, di samping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.
2. Metode Kuantitatif
Metode ini digunakan dalam penelitian yang analisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ini adalah survei dan eksperimen. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Apakah perbedaan antara dua metode yang telah kita bahas di atas? Beberapa perbedaan mendasar dari dua metode tersebut dapat kamu pahami pada tabel berikut ini.

8. Metode fungsional juga sering digunakan oleh sosiologi, mengapa metode ini digunakan oleh sosiologi ?
Metode fungsional sering digunakan oleh sosiologi karena metode ini adalah metode yang bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial didalam masyarakat.